Kehujjahan Maslahah Mursalah

Kehujjahan Maslahat Mursalah
     Ulama ahli hukum Islam telah berselisih pendapat tentang berhujjah dengan maslahat mursalah. Ada sebagian yang berhujjah dengannya, dan ada sebagian yang tidak memakainya.
     Golongan yang berhujjah dengan maslahat mursalah beralasan sebagai berikut :
1. Bahwa Syari'at Islam ditegakkan di atas realitas kemaslahatan manusia, yaitu dengan cara menarik kebaikan untuk mereka dan menolak kerusakan dari mereka. Hal ini telah ditunjuki berbagai dalil qath'i yang tidak ditentang seorang pun. Maka di mana saja terdapat kemaslahatan, di sanalah syari'at Allah.
2. Para sahabat telah berijma' untuk berhujjah dengan maslahat mursalah, di mana tidak ada dalil sama sekali yang membatalkan dan mengingkarinya. Yaitu ketika mereka menetapkan hukum-hukum untuk merealisir kemaslahatan manusia secara mutlak, tanpa memerlukan dalil tertentu untuk mengakui kemaslahatan tersebut.
Adapun dalil-dalil yang dikemukakan oleh golongan yang menolah maslahat mursalah sebagai hujjah adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Syari'at telh datang dengan segala hukum yang merealisir semua kemaslahatan manusia. Kadang-kadang dengan nash dan kadang-kadang dengan cara qiyad terhadap perkara yang sudah ada hukumnya dalam nash. Maka tidak ada di sana maslahat munthalaqah (yang terlepas), yang tidak dibenarkan Allag. Dan setiap maslahat yang ada pasti sudah ada dalil yang didatangkan Allah untuk mengakui kebenarannya.
2. Bahwa berpegang pada maslahat mursalah dalam tasyr'i, akan membukakan pintu bagi pengikut hawa nafsu dan syahwat dari sebagian ahli hukum dan para fuqaha'. Kemudian mereka memasukkan ke dala Syariat sesuatu yang bukan syari'ar. Dan mereka akan membentuk hukum dengan alasan maslahat. Padahal ia sebenarnya adalah mafsadah ( kerusakan ). Dengan demikian tersisaalah Syari'at dan rusaklah manusia.
3.  Berpegang kepada maslahat dalam pembentukan hukum dapat mengakibatkan terjadinya perselisihan pendapat dan perbedaan penyimpulan hukum, lantaran berbeda-beda masa dan tenpat yang melatarbelakangi adanya pandangan maslahat tersebut .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Akhlak dan Tasawuf

Cerita Singkat